TAFSIR AL JAWAHIR FI TAFSIR
AL QUR’AN AL KARIM
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Studi Kitab Tafsir Modern
Dosen Pengampu : Bpk.Masrur, M.Ag
Oleh :
Jundatur Rohmah (1404026038)
Istiqomah ( 1404026039 )
Istatik Fina K. (140402604037)
M.Badrudin (1404026035)
FAKULTAS USHULUDDIN
DAN HUMANIORA
PRODI TAFSIR HADITS
UIN WALISONGO SEMARANG
TAHUN 2015
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berbagai karya tafsir telah ditulis oleh para mufasir dalam proses memahami
Kalamullah. Dalam upaya tersebut tak jarang didapati perbedaan-perbedaan dalam
menafsirkan suatu ayat. Namun hal itu bukanlah masalah yang besar bagi kalangan
ulama’.
Seiring dengan perkembangan dunia tafisir, para ulama’ telah
mengkaji dan mengklasifikasikan kitab-kitab tafsir. Salah satunya
pengklasifikasian kitab tafsir berdasarkan waktu penulisannya yang terbagi menjadi
tafsir klasik dan tafsir modern. Dan Makalah ini ditulis selain untuk memenuhi
tugas mata kuiah Studi Kitab Tafsir Modern, juga bertujuan untuk memperkenalkan
kepada pembaca sebuah karya kitab tafsir modern yang cukup terkenal, yaitu kitab
Al Jawahir fi Tafsir Al Qur’an Al Karim karya Syeh Tantawi Jauhari. Pemakalah
berharap semoga makalah ini dapat menambah khasanah pengetahuan pembaca. Semoga
bermanfaat.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
Biografi Pengarang?
2.
Bagaimana sejarah
penulisan tafsir Al Jawahir?
3.
Bagaimana
sistematika dan bentuk fisik tafsir Al Jawahir?
4.
Bagaimana
metode dan pendapat ulama’ tentang tafsir Al Jawahir?
PEMBAHASAN
A.
Biografi
Pengarang
Syaikh Tantawi Jauhari adalah
seseorang yang sangat tertarik dengan keajaiban alam disekitarnya. Beliau lahir
pada 1287 H/1862 M didesa ‘Iwadillah, di provinsi administratif Mesir timur, dekat
dengan peninggalan fir’aun. Beliau belajar di kuttab (semacam pesantren
penghafal Al Qur’an) yang berada di desa al-Ghar, beliau juga belajar pada
pamanya, Syeik Muhammad Syalabi, yang juga guru besar dibidang sejarah di
Universitas Al-Azhar,Tanthawi pun belajar ilmu bahasa arab lalu kuliah di Al
Azhar.
Pada tahun 1889 beliau mengajar di
Darul Ulum Mesir[1],
beliau juga. Pada mulanya beliau menafsirkan beberapa ayat Al Qur’an dan
menjelaskannya kepada para mahasiswanya. Disamping itu beliau juga menulis
tafsir yang dimuat di majalah Al-Abasiyah.[2]
Tujuan mengarang:
“Bahwasanya Allah menjelaskan Al Qur’an sebagai petunjuk dan juga agar seluruh
umat muslim dapat memahami ilmu yang berkaitan dengan Sains atau ayat Kauliyah,
dan dapat menerapkan dari ujung timur-ujung barat bumi terhadap ayat-ayat
Al-Qur’an dan memperlihatkan ke agungan langit dan keindahan bumi sehingga terlihatlah
keAgungan Allah Yang Maha Menguasai”.
Berdasarkan
cuplikan kalimat diatas, dapa kita simpulkan bahwa kitab Al Jawahir fi Tafsir
Al Qur’an Al Karim ditulis guna mengungkap ilmu-ilmu tentang Sains yang
terdapat didalam ayat Al Qur’an. Kitab ini ditulis agar pembacanya mampu
merasakan keAgungan ciptaan Allah sehingga dapat menerapkan isi Al Qur’an
dengan sebaik-baiknya.
B.
Sejarah
Penulisan
Kitab ini merupakan kumpulan dari
beberapa artikel yang beliau karang. Beliau menulisnya ketika mengajar di al
Azhar. Alasan beliau menulis tafsir ini sudah beliau katakan di awal
tafsirannya, beliau mengatakan, “sejak dahulu aku senang menyaksikan keajaiban
alam, mengagumi dan merindukan keindahannya, baik yang ada dilangit atau
kehebatan dan kesempurnaan yang ada dibumi. Perputaran atau revolusi matahari,
perjalanan bulan, bintang yang bersinar, awan yang berarak datang dan
menghilang, tumbuhan yang merambat, burung yang beterbangan, binatang buas yang
berjalan, binatang ternak yang digiring, hewan-hewan yang berlarian, kilat yang
menyambar, ombak laut yang mengulung, sinar yang menembus udara, malam yang
gelap, matahari yang bersinar dan sebagainya.”
Beliau tidak puas dengan adanya umat
islam yang hanya fokus dalam kajian fiqih atau tauhid. Pada masa beliau umat
islam kurang memperhatikan akan fenomena alam.
C.
Sistematika dan
Bentuk Fisik Kitab Tafsir Al Jawahir
Jika melihat
langsung dari kitabnya, kita bisa menyimpulkan bahwa sistematika yang dipakai
beliau adalah sistematika mushaf ‘ustmani, Karena beliau memulai tafsirnya dari
surah al fatihah dan sesuai dengan Rasm Usmani.
Adapun
gambaran tafsirannya yaitu, kitab ini terdiri dari 13 jilid (30 juz). Jilid
pertama berjumlah 224 halaman, jilid kedua 276 halaman, jilid ketiga 215
halaman, jilid keempat 215 halaman, jilid kelima 270 halaman, jilid keenam 262
halaman, jilid ketujuh 227 halaman, jilid kedelapan 238 halaman, jilid
kesembilan 262 halaman, jilid ke-10 267 halaman, jilid ke-11 271 halaman, jilid
ke-12 344 halaman, dan jilid yang terakhir terdapat 270 halaman. Tafsir ini
dicetak di Beirut, oleh Dar al-Fikr. Tafsir ini juga menggunakan corak tafsir
bil ilmi.
D.
Manhaj Tafsir
Metode yang digunakan dalam kitab Al
Jawahir fi Tafsir Al Qur’an Al Karim adalah metode tahlili. Hal itu dibuktikan
dengan sistematikanya yang urut dari surat Al Fatihah-An nas. Tafsir ini juga
dibuat berdasarkan Analisis pengarang terhadap ayat-ayat Al Qur’an yang mengacu
pada ilmu-ilmu kealaman. Tantowi menyatakan bahwa di dalam Al Qur’an terdapat lebih
dari 750 ayat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
E.
Contoh Tafsir
ô`ÏBur ¾ÏmÏG»t#uä ß,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ß#»n=ÏG÷z$#ur öNà6ÏGoYÅ¡ø9r& ö/ä3ÏRºuqø9r&ur 4
¨bÎ) Îû y7Ï9ºs ;M»tUy tûüÏJÎ=»yèù=Ïj9 ÇËËÈ
“Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan
bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.”
Syeh Tantawi Jauhari menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan :
“Dalam ayat ini Allah membuat langit dan bumi kemudian Allah
menyinggung dua perkara, yaitu Al Sinah (bahasa) dan Al Wan (warna). Pernyataan
dalam penyebutan Al Sinah dan Al Wan ada arti tersendiri bagi orang yang tahu
dan orang yang tidak tahu. Ternyata setelah diteliti dari dunia hewan terdapat
banyak warna, antara satu dengan yang lainnya tidak sama. Dari hal demikian menunjukkan bahwa
penyebutan Al Sinah dan Al Wan tidak khusus bagi orang-orang alim, akan tetapi
umum bagi semua makhluk. Dalam ruang lingkup tûüÏJÎ=»yèù=Ïj9 اتtU آ. Seperti macam-macam kupu-kupu yang memiliki berbagai warna.”
Kemudian Syeh Jauhari menafsirkannya secara
detail tentang macam-macam warna yang di dukung dengan berbagai gambar
kupu-kupu yang indah.
F.
Pendapat Ulama’
Terdapat
banyak pendapat dari para ulama mengenai kitab Al Jawahir baik yang mendukung
maupun yang menghujat. Diantaranya celaan untuk kitab tafsir ini, sebagaimana
terdapat dalam buku Studi Ilmu-Ilmu Qur’an karya Manna Khalil Al-Qattan yang
menyatakan bahwa Jauhari berani mencela para mufasir terdahulu dengan
mengatakan, “Ilmu-ilmu yang kami masukkan kedalam tafsir ini adalah ilmu yang
dilalaikan oleh orang-orang bodoh yang tertipu, yaitu para Fuqaha Islam yang
kerdil. Kini adalah masa perubahan dan pemunculan hakikat. Dan Allah membimbing
siapa saja yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.
Dibuku
itu juga dijelaskan ketidaksetujuan dimasukkannya gambar tumbuh-tumbuhan,
binatang, pemandangan alam dan berbagai eksperimen ilmu pengetahuan. Beliau berpendapat
bahwa Jauhari telah menerangkan hakikat-hakikat keagamaan dengan apa yang
ditulis oleh Plato dalam Republica-nya dan kelompok ikhwanus Safa dalam
risalah mereka. Juga Jauhari yang telah berani-beraninya memaparkan ilmu pasti
dan menafsiri ayat Al Qur’an berdasar pada teori-teori ilmiah modern. “Dalam
pandangan kami Tantawi Jauhari telah melakukan kesalahan besar terhadap tafsir
dengan perbuatannya itu, ia mengira bahwa dirinya telah berbuat baik, padahal
tafsirnya itu tidak diterima oleh banyak terpelajar karena pemaksaan dalam
membawakan ayat kepada apa yang bukan maknanya” ujarnya. Kitab Al Jawahir juga
disamakan dengan tafsir Ar-Razi yang sama-sama tertolak. Lalu dikatakan bahwa
kitab tafsir al jawahir: “Didalamnya
terdapat segala sesuatu kecuali tafsir itu sendiri”.[3]
Selain
itu juga ada ulama yang mengapresiasi kitab tafsir ini karena kemampuan Tantawi
untuk menjelaskan ilmu sains secara detail. Tafsir ini juga dikatakan sebagai
trobosan baru penulisan kitab tafsir.
PENUTUP
Kesimpulan
Kitab al
Jawahir Fi Tafsir al Qur’an Al Karim adalah kitab tafsir yang
kontroversial karya Syeh Tanthawi Jauhari.
Tafsir ini mengunakan metode tahlili dan sistematikanya mengunakan sistematika mushaf
ustmani, karena beliau menulis tafsirnya urut dari surat al Fatihah sampai An
Nas, dan coraknya mengunakan bil ‘ilmy karena banyak membahas tentang ilmu
sains.
Latar
belakang Syeh Tantawi menulis kitab Al Jawahir bermula dari ketidakpuasan
beliau dengan keadaan umat islam yang hanya fokus dalam kajian fiqih atau
tauhid dalam menafsirkan Al Qur’an. Pada masa beliau umat islam kurang
memperhatikan akan fenomena alam.
Sedangkan beliau adalah ulama’ ahli fisika dan biologi yang sangan suka
dengan fenomena alam disekitar.
Kitab tafsir ini juga dilengkapi dengan
gambar-gambar tumbuhan hewan dan lain-lain sebagai penjelasan tambahan. Tafsir
ini mendapat berbagai respon dari para ulama’/ baik respon positif maupun
negatif. Namun bangaimanapun kitab Al Jawahir adalah karya tafsir terbaik dari
syeh Tantawi Jauhari.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qattan Manna Khalil, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, Jakarta:
Litera AntarNusa, 2006
Al Dzahabi M.Husain, Al-Tafsirwa Al-Mufassirun,
Jauhari Tantawi, Al Jawahir fi Tafsir Al Qur’an Al Karim,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar